Senin, 31 Desember 2018

Selasa, 13 November 2018

Sabtu, 10 November 2018

Minggu, 14 Oktober 2018

Istirahat.

Pada jam 01:00 WIB dini hari, gue berniat menutup sementara akun instagram gue @dikanilasoewardi (coba aja klik, pasti tulisan di halamannya "Sorry, this page isn't available.") . wkwk.

Etdah gue bikin klarifikasi segala ya, berasa kayak Reza Oktovian aja atau Awkarin yang katanya mau menghapus instagramnya, apa dijual ya? Gue enggak baca beritanya si.

Kan disitu di instagram ada keterangan alasan mengapa gue menutup sementara akun gue, ada beberapa opsi yang gue pilih Cukup Perlu Istirahat. Iya gue rasa kayaknya gue perlu istiraharat bermain instagram, gue pribadi merasa waktu gue banyak terbuang di Instagram, dari mulai bangun tidur, di tempat kerja, sampai dirumah lagi, dan mau tidur lagi, pasti selalu buka instagram. Enggak bijak gue menggunakannya. Lama - lama hati mengeluhkan juga, bosen ya. Jadi gue menghabiskan waktu untuk melihat kehidupan dan kesenangan orang lain atau temen - temen gue di instagram. 

Minggu, 30 September 2018

Jumat, 31 Agustus 2018

Depok dan Ceritanya.

Sabtu 7 Juli 2018, kala itu gue menikmati konser musik yang diselenggarakan oleh anak Mahasiswa Psikologi Universitas Gunadarma.

(Danilla saat performing)

Pagi harinya gue beraktifitas seperti biasanya, hingga jelang waktu sore memasuki pukul 3. Gue sudah di Stasiun Maja. Akses transportasi yang gue gunakan untuk ke Depok adalah commuterline. 

Satu setengah jam berlalu, tibalah gue di stasiun transit yaitu Stasiun Tanah Abang. Lalu melanjutkan commuterline  yang melaju ke arah Bogor. Disaat itu jam - jam pulang kerja, sungguh sangat ramai dan sesak. Untung saja beberapa ada yang turun di Stasiun transit berikutnya di Stasiun Manggarai. 

Gue belum duduk, dari Stasiun awal gue naik. Berdiri terus. Kebayang dah pegelnya wkwk. Commuterline terus melaju, di sepanjang perjalanan gue selalu berkabar sama temen smk gue yang kebetulan dia panitia event tersebut namanya Nalurita, panggil saja Nunu. Gue pun dikasih pilihan rekomendasi jika mau turun distasiun Pondok Cina, lanjut ke ITC Depok dengan naik angkot nomor sekian (gue lupa) aau turun di Stasiun Depok lanjut dengan Ojek Online. Gue pun berhenti dan turun di stasiun Depok Baru, melanjutkan naik Ojek Online. Yap, bayar lah gue Ojek Online dengan uang pas 7 ribu, karena emang dekat banget. Setibanya gue di depan ITC Depok, gue berhenti dan merokok satu batang sejenak. Memperhatikan kondisi lalu lintas disana, padat dan macet. Ojek Online ramai dimana - dimana. 

Minggu, 22 Juli 2018

Dini Hari

Jam 04:00 Shubuh kala itu, ketika gue sedang menaiki sebuah mobil sedan yang berduduk disamping stir mobil, yang bawa temen gue (Onod) dan mobil milik dia juga. Ada Budi juga sudah terlelap tidur dibelakang kami.

Arah pulang, sebelumnya kita habis ngopi dan diskusi santai saja di rumah Varley dari jam 12:00 malam hingga jam 03:30. Asik perbincagan kita berlima pada dini hari itu (ada bokapnya Varley juga), oh ada sepupu - sepupunya Varley juga dari  Garut. Yap, berdelapan orang malam itu kita berbincang santai di temani kopi hitam panas dan cokelat dodol dari Garut.

Mobil yang dikendarai Onod arah pulang melaju dengan kecepatan yang enggak terlalu kencang juga, karena kondisi kita sudah mulai ngantuk.

Minggu, 24 Juni 2018

Investasi Kesehatan Itu Penting

Gue menulis tulisan ini adalah sebagai self reminder.

Menjaga kesehatan jiwa raga itu perlu. Dengan cara apa? Banyak, rutin berolahraga, menjaga pola makan yang sehat, dan berpikir hal - hal positif.

Generasi saat ini, yaa saat ini. Mungkin banyak yang mengabaikan pola hidup sehat. Salah satunya gue. Gue tinggi badan 175 dan berat badan saat ini 57kg, itu enggak termasuk ideal secara BMI (Body Mass Index), kurus. Hmmm.. Faktor apa saja mempengaruhi? Banyak, pola tidur yang enggak disiplin, kurang berolahraga, kurangnya asupan makanan yang kaya akan serat dan vitamin, atau terlalu memikirkan sesuatu yang membuat stress.

Selasa, 22 Mei 2018

Minggu, 15 April 2018

Ngopi?

Akhir pekan ini gue dirumah aja. Membosankan? Yaa sedikit membosankan sih. Tapi banyak aktivitas yang dapat gue lakukan. Yaa seperti biasanya yang udah - udah gue tulis di blog. Bantu pekerjaan rumah ini itu dan lain lain. Paling penting kumpul bareng keluarga, makan siang bareng, ngobrol dan bermain dengan keponakan gue yang baru umur 8 bulan ini, yaa anak dari Kakak gue. Nama anaknya Zulfikar. Enggak sabar jadi ingin punya anak sendiri. Seru.

Di umur gue yang mau menginjak 22 tahun ini, gue jadi banyak merenung dan berfikir. Asik. Hal apa aja si yang udah gue capai dan raih? Gue pribadi si, belum mencapai dan meraih apa - apa (dalam skala besar). Kosong aja gitu. Entah. Gue selalu bersyukur apa yang gue dapat sejauh ini.

Minggu, 18 Maret 2018

Suatu Hari Pada Saat Itu..

Gue ingin menuliskan ini untuk diri gue pribadi untuk menjadi cerita di masa - masa yang akan datang, mungkin catatan dan cerita untuk anak - anak gue kelak.

Satu tahun lalu tanggal 18 Maret 2017 pada malam itu gue sedang berbaring di ruang operasi tepat jam 8 malam di RS Bedah Benggala, Kota Serang. Satu hari sebelumnya insiden kecelakaan tunggal terjadi pada gue tanggal 17 Maret 2017, hari Jum'at jam 6 pagi di Jalur Cisarua, Bogor.

Hal itu terjadi sama gue ketika ingin menuju Cianjur dari Cikande ke acara pernikahan Kakaknya temen gue, ya Rodini. Menggunakan sepeda motor, dua motor tiga orang, yaitu gue sendiri, Rodini bersama Budi berboncengan.

Beberapa hari sebelum keberangkatan gue sudah memperbicarakannya kepada Rodini yang mengajak gue untuk menemaninya kesana. Gue pun bersedia. Emang awalnya rada pesimis, karena kita terkendala di waktu. Ya kita berdua kerja. Setelah berbincang ini itu, dan mempertimbangkan segalanya. Kita menetapkan untuk berangkat. Padahal dari orang tua kita berdua, emak gue dan emak Rodini. Menyarankan untuk enggak usah memaksakan berangkat, karena kendala waktu kerja. Tapi gue pribadi kekeh untuk menemani Rodini ke Cianjur menemani datang ke pernikahan kakaknya.

Jumat, 16 Februari 2018

Bernostalgia

Bernostalgia jaman - jaman masih sekolah kadang suka seru, apalagi kalau lagi kumpul sama teman - teman sekolah. Teman SD, teman SMP, atau teman SMA. Masing - masing punya ceritanya tersendiri. Ada pengalaman seru canda tawa, kalau sedih kayaknya, adasih. Cuman gue kan orangnya cheerful hahaha. Jadi ngerasa banyak seru - serunya aja, dibanding sendunya.

Tapi perlu enggak sih? Untuk bertemu dan berkumpul sama mereka. Perlu dong. Demi menjaga tali silaturahmi. Banyak banget manfaatnya kalau berkumpul dan bertegur sapa sama mereka lagi, informasi yang didapat beragam, entah itu seputar kerjaan, atau informasi bisnis. Tapi kemungkinan kecil deh, yang pasti dan seru sih Ghibah, candu. Cuman menurut gue, di jamannya sekarang ini. Era digital, yang apa - apa serba cepat salah satunya informasi yang didapat. Gue sedikit skeptis, mungkin rada susah ya di jaman yang serba cepat ini untuk berkumpul sama teman - teman terdahulu atau yang biasa kita sebut Reuni. Mungkin untuk mengajak kumpul teman 4 - 5 orang, masih mudah. Selebihnya kayaknya agak susah. Yaa mereka punya kesibukan masing - masing. Untuk saat ini. Berdasarkan yang udah gue alami begitu. Jadi gue berasumsi, mungkin gue atau mereka belum perlu reuni. Toh soalnya kita semua sudah terhubung di media sosial atau macam instant messaging. Jadi kita tau perubahan - perubahan dari teman kita, dan saling bertegur sapa via instant messaging di grup - grup. Jatohnya si bukan kepo yaa, jadi sekedar tau. Perkembangan teman - teman kita, yaa walaupun enggak menyeluruh. Hanya beberapa dan sedikitnya saja.

Minggu, 14 Januari 2018

Bersyukur

Udah diawal tahun 2018 aja nih. Tulisan gue masih gini - gini aja, kadang males nulis. Ya nulis bukan hobi gue sih, yaa cuma sekedar media berbagi apa yang ingin gue bagikan. Ya walaupun gak penting - penting amat.

Tanggal 14 Januari ini, sekitar jam setengah sepuluh malam ketika perjalanan pulang dari stasiun Maja menuju rumah (ceritanya habis main). Gue dibonceng temen gue Rodini. Sepanjang perjalanan, kita saling cerita. Ya bisa dibilang curhat lah. 

Menyinggung masa depan. Kita enggak tau yaa, sampai umur berapa kita hidup. Tapi cobalah dan terus melakukan dan berbuat kebaikan kepada siapapun itu. Lebih baiknya lagi enggak ada maksud dan tujuan yang terselip. Maksudnya ikhlas begitu saja.