Minggu, 22 Juli 2018

Dini Hari

Jam 04:00 Shubuh kala itu, ketika gue sedang menaiki sebuah mobil sedan yang berduduk disamping stir mobil, yang bawa temen gue (Onod) dan mobil milik dia juga. Ada Budi juga sudah terlelap tidur dibelakang kami.

Arah pulang, sebelumnya kita habis ngopi dan diskusi santai saja di rumah Varley dari jam 12:00 malam hingga jam 03:30. Asik perbincagan kita berlima pada dini hari itu (ada bokapnya Varley juga), oh ada sepupu - sepupunya Varley juga dari  Garut. Yap, berdelapan orang malam itu kita berbincang santai di temani kopi hitam panas dan cokelat dodol dari Garut.

Mobil yang dikendarai Onod arah pulang melaju dengan kecepatan yang enggak terlalu kencang juga, karena kondisi kita sudah mulai ngantuk.
Ditengah - tengah perjalanan, gue sama Onod pun mulai ngobrol asik saja. Lalu masuk ke pembahasan tentang keselamatan berkendara. Onod tiba - tiba bilang dan bertanya, "gue enggak pernah jatoh atau kecelakaan dari motor tau dik, gimana si rasanya?". Gue pun bercerita kepada ia akan pengalaman - pengalaman gue jatoh dan kecelakaan pada saat bawa motor. Jadi apa yang gue rasa kalau kecelakaan pada saat bawa motor itu, setelahnya kecelakaan motor, nabrak lalu terjatuh. Lalu sadar, itu gue ngerasa bersalah banget akan dosa - dosa gue terhadap orang tua gue dan Tuhan. Ya pokoknya bukan rasa sakit yang gue rasa pertama, tapi rasa bersalah gue terhadap orang tua gue dan Tuhan gue. Hal apa aja yang bisa bikin gue jatuh begini, jadi introspeksi diri. Entah gue orangnya ngeyel sama orang tua, atau emang cara Tuhan menegur gue agar lebih berhati - hati lagi dalam membawa kendaraan motor.

Gue udah kecelakaan dua kali dalam berkendaraan motor di jalan raya, udah cukup sampai itu saja. Yang terakhir kecelakaan ini mengakibatkan cidera tulang clavicula kiri gue patah. Saat itu emang gue ngerasa bersalah banget terhadap orang tua, karena gue ngeyel.
Baiknya untuk teman - teman gue, kalau mau berpergian menggunakan kendaraan motor atau mobil kalian, ataupun transportasi publik. Baiknya kalian selalu izin, kalau pun belum diizinkan kalian jangan ngeyel. Karena kalau ngelawan perkataan orang tua, dampak kedepannya enggak baik. Takut ada apa - apa yang terjadi kalau orang tua enggak mengizinkan.

Sepanjang perjalanan pulang, gue dan Onod pun berbagi tips berkendaraan yang aman. Jadi kita selalu awali dengan berdo'a kepada Tuhan untuk meminta keselamatan selama perjalanan kita (selalu gue lakukan ketika berangkat dan pulang kerja, dan berpergian lainnya). Prioritaskan keselamatan, bukan kecepatan, karena manusia tidak diciptakan dalam kecepatan tinggi, jadi kalau lo ngebut - ngebut dijalanan lalu nabrak kendaraan dan terpental jatuh, pasti mau enggak mau badan lo ada yang cidera. Syukur - syukur enggak jatuh dibawah kolong truck dan terlindas. Enggak tau deh badan manusia jadi apa itu, ya hancur. 

Hargai kehidupan, gue ngerasa itu penting. Lo jadi berhati - hati, enggak ugal - ugalan bawa motor. Enggak usahah ngejar - ngejar waktu. Persiapkan dan perhitungkan segalanya.  Kalau berangkat kerja lebih baik lo ada spare waktu lebih untuk hal - hal kemacetan atau kemungkinan ban bocor. Jangan kayak gue selalu berangkat kerja mepet di waktu. Dan gue lebih sering terlambat datang ke tempat kerja.

Sigap, ketika lo bawa kendaraan. Lo harus selalu sigap akan apa yang terjadi dijalanan, entah itu ada angkot yang berhenti mendadak atau ada kendaraan lain yang rem mendadak, atau jalan - jalan yang berlubang. Sebaik mungkin kurangi kecepatan jangan rem mendadak, lihat kondisi kiri - kanan. 
Terkadang walaupun kita sudah hati - hati dijalanan, kadang ada saja pengendara yang lainnya enggak hati - hati. Harus konsentrasi penuh.

Selalu jaga jarak terhadap kendaraan - kendaraan besar dan muatan penuh. Hati - hati, hindari berada disampingnya. Bahaya, banyak kejadian - kejadian kendaraan besar muatan penuh sering terjadi kecelakaan karena muatannya.

Sesekali lo boleh liat - liat video atau foto korban - korban kecelakaan, iya itu agar lebih hati - hati lagi dan menghargai kehidupan. Ya walaupun kita enggak tau ya kematian kita bakal terjadi dimana. Berdo'a selalu.

Kebugaran fisik itu juga jadi hal yang utama, jangan maksain berpergian jauh kalau fisik lagi capek. Istirahat saja. 

Kondisi kendaraan juga hal yang penting, sekira dari kendaraan kita ada yang enggak enak dipakai, coba periksa dan bawa ke bengkel untuk di service apa yang harus diganti. 

Nah sekarang ke safety, helm sangat amat penting. Kepala lo itu sayang kalau terbentur aspal, karena enggak empuk. Pakai sepatu lebih baik, karena teman pernah kejadian terjatuh dan jari kakinya ada yang terlepas karena gesekan tengan aspal, karena dia dalam kecepatan tinggi dan jatuh terseret kejepit dudukan kaki motor. Dan jaket, jaket gue aja sampai sobek pada saat kecelakaan pada saat itu. Jadi segala aspek safety itu penting.

Apalagi yaa, ya pokoknya selalu ingat Tuhan dan banyak - banyak berdo'a pada saat berkendara. Sayangi nyawa sendiri, dan pikirkan orang rumah jika kalian kecelakaan di jalan. Hati - hati selalu dan sigap dalam berkendara.



0 komentar:

Posting Komentar