Sabtu, 16 Maret 2019

Menjenguk

Sabtu ini gue meliburkan diri dari tuntutan pekerjaan gue yang mengharuskan hari ini lembur, karena gue masih tahap pemulihan pasca operasi pelepasan pen di tulang clavicula kiri gue, yang sebelumnya terpasang di tulang clavicula kiri (baca nih Jatuh di Bogor), tulisan selanjutnya bakal gue post bulan ini.

Pagi hari tadi jam 10:40 WIB, gue memutuskan untuk berkunjung ke RS Hermina Ciruas untuk menjenguk salah satu anak teman kerja yang lagi dirawat secara intensif di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit), salah satu unit yang menangani bayi yang baru lahir yang menderita penyakit serius. Mendapati informasi dari teman kerja yang sekaligus sang ayah bahwa si bayi tersebut terkena infeksi pernapasan, kasian ya. Umurnya baru 2 minggu kurang lebih. 
Sebelum tiba di RS Hermina Ciruas, gue berangkat bersama rekan kerja menaiki sepeda motor, gue pun diboncengi. Sebenernya dari kemarin - kemarin gue ingin menjenguk berhubung belum boleh bawa motor karena masih tahap recovery pasca operasi 1 bulan ini. Ah alasan, padahal bisa naik angkot. Ya baru meniatkan hari ini si, karena kemarin - kemarin juga kerja tiba dirumah sudah magrib. Kebetulannya teman kerja gue mengajaki hari ini.

Tiba disana jam 11:45, gue langsung menghubungi teman (sang ayah bayi tersebut). Berada di lantai 3. Bertemu, dan menayakan kabar dari sang buah hatinya, alhamdulillah kondisinya makin membaik dari hari ke harinya, karena mulai dirawat itu tanggal 10 Maret 209 sampai sekarang. Dari cerita sang ayah tersebut, pada saat tiba di RS Hermina Ciruas sempat mengalami kritis, detak jantung yang sangat melemah dan badannya membiru. Berkat pertolongan tenaga medis disana dan atas izin Tuhan sang bayi masih diberi umur, lalu masuklah ruang NICU. Kasian, pernafasannya dibantu oleh mesin pernafasan bayi, entahlah apa itu namanya, menggunakan selang lewat mulut yang memasuki ke paru - paru, dan satu selang lagi jalur untuk asupan dia menuju ke lambung, kebayang gak sih? kasian. Dan itu terjadi selama 5 hari. Alhamdulillah hari ini sudah terlepas alat mesin pernafasan itu. Kondisinya membaik, Inshaallah mungkin minggu ini sang bayi bisa pulang.

Menurut pengakuan sang ayah (teman kerja), sang ibu memberikan ASInya lewat botol dan lupa untuk membangunkan posisi bayinya dan menepuk pelan - pelan punggungnya, asumsi gue tersedak. 
Ya mungkin ini cobaan dan ujian untuk mereka (kedua orang tuanya) agar lebih merawat sang bayi sebaik mungkin dan perhatian ekstra.

Mungkin ini pembelajaran juga buat gue suatu hari nanti setelah menikah dan memiliki sang buah hati.

Self reminder, jadi sebelum nikah itu bukan hanya persiapan uang untuk akad dan resepsi, ataupun mental. Ya memang itu penting, jauh lebih penting gue dan calon istri gue harus mencari tahu dan membuka wawasan tentang pasca pernikahan, dan tentang si buah hati selama dalam kandungan dan setelah lahir. Apa saja yang harus diperhatikan dan dijalani selama masa perkembangan sang buah hati. Entah itu tempat tinggalnya, makanan sang ibu, nutrisinya, perawatannya, cara menggendongnya, tindakan ketika sang buah hati sakit, banyaklah. Penting karena menyangkut nyawa dan kehidupannya kelak dalam masa pertumbuhannya. Ya mungkin kita selalu berdo'a, tetap dibarengi  dengan usaha dan ilmu yang memumpuni. 

Jangan menganggap spele, penting untuk kita tahu (ilmu) dan mempersiapkannya sedini mungkin, agar terhindar dari hal - hal yang tidak diinginkan.

Jadi, perbanyaklah cari tahu dan membaca, dan konsultasi sama dokter kandungan atau bidan, atau belajar dari yang sudah - sudah, bisa orang tua kita, saudara - saudara kita, atau teman kita yang menuntut ilmu di kebidanan. Berbagi informasi terkait. 

Ada satu lagi cerita, dari teman gue. Pengurusan administrasi sang buah hati ini penting segera mungkin ya, akta kelahiran. Untuk mendaftarkan asuransi kesehatan, yap BPJS Kesehatan. Agar sang buah hati terlindungi, dalam artian ya untuk asuransi kesehatan dia. 

Ini cerita dari teman gue ya, suatu kasus pernah terjadi seorang bayi yang baru lahir beberapa hari, orang tuanya belum mengurusi administrasi untuk asuransi sang buah hati. Gue lupa si, sakit apa. Intinya sang buah hati ini sakit yang cukup serius. Berhubung sang buah hati belum terdaftar asuransi BPJS Kesehatan, cukup sulit untuk dirawat di rumah sakit, disisi lain orang tuanya terpentok di biaya. Kasian si bayinya ini, yang mungkin harusnya sudah cepat ditangani. Gitu si ceritanya.

Gue belum tau si kebijakan instansi BPJS Kesehatan terhadap sang bayi yang baru lahir beberapa hari untuk ditangani atau dicover sama mereka yang belum memiliki administrasinya. Belum baca si. Ya pada intinya, urus segera administrasi dan asuransi kesehatan ketika sang buah hati lahir, agar terlindungi. Penting.

Jadi, bagi gue dan kalian yang ingin menikah, jangan memikirkan pada saat akad dan resepsi doang. Persiapkan dan bekalilah ilmu - ilmu untuk kedepannya dalam berkeluarga dan membangunnya. Bukan mikirin enaknya doang setelah nikah, tapi anaknya (bayi) juga kelak harus diperhatikan dengan sebaik mungkin. 


0 komentar:

Posting Komentar