Sabtu, 12 Agustus 2017

Selamat Datang di Era Keterbukaan

Hati - hati di Internet!


Selamat datang di era keterbukaan, kencangkan tali kolor, pasang dengan benar tali BH. Apa - apa serba cepat saji di dunia maya. Ya berita - berita terupdate sangat cepat dapat kita santap. Kalau asal santap bisa muntah. Hati - hatilah. Media - media penyebar provokasi dimana - mana. Sangat disayangkan masyarakat kita mudah terprovokasi, huft. Cerdas sedikit lah ya. Jadi gampang banget untuk memecah belah. Apalagi sangkutannya sama yang namanya agama. Sensitif. Gampang basah. Dikit - dikit basah.

Hahaha apasiih. 


Melihat kebelakang sepekan ini, atau mungkin udah lama ini. Ya di era keterbukaan, aneh. Apa - apa viral, upload ini viral. upload itu viral. Macam eta terangkalah haha (sebelumnya yang viral banget di seluruh dunia "Om Telolet OM!"), duh ampun dah. Kalau yang sifatnya hiburan atau lelcucon. Ya aman - aman aja ya, mungkin emang kita butuh hiburan dan lelucon (di dunia digital). Lain cerita, kalau yang jadi bahan lelucon itu karena tingkah laku kita di dunia digital. entah upload foto, video, atau berbentuk tulisan nyeleneh atau curhatan. Lalu ada yang iseng. Mengedit - edit apa yang telah kita bagikan di media sosial, disebarkan lagi di forum lelucon yang sifatnya publik.Pasti kesel kan. Jangan terlalu lebay lah kayak gue. Hahaha.



Menanggapi berita yang lagi banyak diperbincangkan di media sosial karena sangking cepatnya tersebar, ya tentang pembakaran yang diduga maling Amplifier di daerah Bekasi. 




(tuh teratas di mesin pencarian google)

Miris! Kenapa harus dibakar?! Seberapa mahal sih harga amplifier itu. Masa engggak bisa memaafkannya. Tuhan aja maha pemaaf. Enggak boleh main hakim sendiri, bolehnya main hakim ramai - ramai. Main hakim sendiri itu tidak dibenarkan. Karena setiap manusia itu memiliki Hak Asasi Manusia.

Ngeri ya, cerita sedikit nih. tapi dulu itu lebih ngeri sebelum adanya era keterbukaan ini. Berdasarkan yang gue alami aja ya, dulu (pas gue kecil 5 tahunan lah), di daerah gue ada dua orang yang mau maling motor. Sedangkan motornya itu lagi dicuci di depan rumah sang pemilik motor itu. Tiba - tiba dua orang itu mendekat ke sang pemilik motor yang sedang dicuci, tiba - tiba langsung di bacok punggungnya (robek, dan masih hidup). ketahuan warga sekitar, kedua calon maling itu kabur. Mereka kabur berpisah, satu gak kekejar, satunya lagi kekejar dan lari ke atas pohon besar dan cukup tinggi. Si calon maling itu, lalu di sodok (duh bahasanya) pake besi panjang dari bawah. Akhirnya jatuh, dan dihakimi warga sekitar. Masih hidup, lalu si calon maling itu diikat kakinya, lalu diseret pakai mobil pick up (losbak) di jalan rusak. Dan setibanya polisi, sudah meninggal. Tragis ya.
Satu lagi, maling jetpump didaerah gue. Dibakar (meninggal), jaman gue sd. Tapi gue enggak menyaksikan itu, hanya tau ceritanya. Tragis, mungkin buat efek jera kepada masyarakat. Tapi tetap saja ada maling sampai sekarang. Hft.

Siapa yang salah coba? Berarti peran pemerintah dan aparat penegak hukum harus turun tangan langsung ke daerah - daerah memberi edukasi  tentang HAM. Ahh dekati diri saja kepada tuhan, dan mengamalkan apa yang telah disampaikan di kitab suci (ngomong doang sih enak haha). Toh adanya agama untuk perdamaian dan pedoman hidup.


Selamat Datang di Era Keterbukaan.
Dimana CCTV bukan hanya di mall - mall saja, dimana kalian berada disitu ada kamera. Yap, orang - orang sekitar kalian yang memiliki smartphone. Kalau mau bertindak jahat atau bertindak yang enggak seharusnya, pikir lagi deh seribu kali. Aksi kalian itu bakal direkam dan ditonton seluruh juta pasang mata di dunia maya kalau sudah disebarkan di media sosial. Seperti di Pekanbaru Aksi TNI marah - marah, lalu memukul kepala polisi dan menendang motornya karena sang polantas lagi patroli. Doi (TNI) enggak make helm lalu ditegur, dikira aspal empuk kali.

Jadi, pikir - pikirlah (baiknya jangan berbuat egggak baik) kalau mau bertindak enggak baik terhadap siapapun dan apapun itu (semua makhluk hidup), yang ada nanti malah malu sendiri, dan jadi bahan hujatan masyarakat. Nah, kalau mau bertindak baik. Tak usah banyak pikir. Lakukanlah segera!






0 komentar:

Posting Komentar